TEMPO.CO, Jakarta
- Ikan baik untuk kesehatan. Mengkonsumsi ikan dua kali sepekan sangat
dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan protein. Omega-3 yang terkandung
dalam lemak ikan juga bagus untuk kesehatan jantung dan perkembangan sel
otak pada anak-anak.
Namun, tak semua ikan bagus untuk
kesehatan. Seafood Watch, program yang diluncurkan oleh Monterey Bay
Aquarium, mencatat sejumlah ikan yang tak layak konsumsi. Bersama
lembaga nirlaba yang bergerak di bidang kesehatan dan lingkungan, mereka
menyusun daftar ikan yang tak layak konsumsi itu.
Dari daftar
tersebut, ada enam jenis ikan teratas yang sebaiknya dihindari. Selain
ikan-ikan itu terancam punah, beberapa juga mengandung merkuri dan PCB
di atas ambang batas yang ditentukan, yang justru membahayakan
kesehatan.
Keenam jenis ikan itu adalah
Tuna Sirip Biru
Pada
bulan Desember 2009, World Wildlife Fund menempatkan tuna sirip biru
pada daftar 10 spesies terancam punah, di samping panda raksasa,
harimau, dan penyu belimbing. Meskipun kelompok-kelompok lingkungan
mengupayakan advokasi agar ikan ini masuk status fauna yang dilindungi,
tuna sirip biru terus diburu, dengan nilai jual hingga US$ 177 ribu per
ikan.
Namun, selain terancam punah, tuna ini juga sangat
membahayakan kesehatan. Ikan ini memiliki tingkat merkuri dan PCB begitu
tinggi sehingga The Environmental Defense Fund (EDF) merekomendasikan
untuk tidak memakan ikan ini.
Patagonian Toothfish
Harganya
sangat mahal karena rasa dagingnya yang khas, meleleh di mulut seperti
mentega. Ikan ini hanya hidup di perairan Antartika yang dingin. Metode
yang digunakan untuk menangkapnya sangat merusak dasar laut dan
mengancam habitat burung-burung laut di sekitarnya. Namun EDF
melarangnya lebih karena kandungan merkurinya yang sangat tinggi. Karena
itu, jika ingin mengkonsumsi, sebaiknya tak lebih dari dua kali per
bulan untuk orang dewasa dan sekali sebulan untuk anak-anak.
Kerapu
Tingkat
merkuri yang tinggi dalam ikan ini menyebabkan EDF mengeluarkan
peringatan. Dari sisi keberlanjutan, ikan kerapu tak ada masalah. Ikan
ini bisa hidup sampai usia 40 tahun dan bereproduksi secara cepat.
Monkfish
Ikan
ini wujudnya aneh, menyerupai lele dan merupakan penghuni bawah laut.
Ikan sungut ganda, nama lain ikan ini, masuk ordo ikan bertulang sejati
yang umumnya hidup di laut dalam. Habitatnya di Samudra Arktik, Samudra
Pasifik, Samudra Hindia, Samudra Atlantik, dan Laut Mediterania. Ikan
dari ordo Lophiiformes ini terlihat mencolok dengan bagian kepala yang
besar dan lebar.
Monkfish adalah ikan karnivora, mulutnya besar
dan bergigi. Ikan ini menyelam hingga ke dasar laut. Agar bisa menyerang
ikan lain, mulutnya sedikit menghadap ke atas. Di bagian atas mulut
terdapat antena yang bisa digerak-gerakkan sebagai umpan untuk menarik
perhatian mangsa. Ikan ini juga sering naik ke permukaan laut untuk
menyerang burung laut. Kandungan merkuri ikan ini sangat tinggi.
Orange Roughy
Seperti
kerapu, ikan ini juga panjang umur, tetapi lambat untuk bereproduksi,
sehingga rentan terhadap penangkapan ikan yang berlebihan. Ikan ini
hidup 100 tahun atau lebih, sehingga fillet ikan ini di freezer
Anda mungkin berasal dari ikan yang umurnya lebih tua dari nenek Anda.
Usia yang panjang juga berarti memiliki tingkat merkuri yang tinggi, hal
yang membuat EDF mengeluarkan peringatan kesehatan.
Salmon hasil budi daya
Kebanyakan
salmon hasil budi daya, yang biasanya berlabel "Atlantic salmon",
sering penuh dengan parasit dan penyakit. Juga mengancam salmon liar
yang mencoba berenang ke perairan untuk melakukan pemijahan.
Salmon
yang dibesarkan di kolam budi daya diberi antibiotik untuk memerangi
penyakit, sehingga memiliki tingkat PCB cukup tinggi. Ada harapan
tekanan konsumen akan mendorong peternak untuk mengadopsi
praktek-praktek budi daya yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar